HALAMAN UTAMA > AROMA TERAPI
 
 

 
 
 
 

AROMA TERAPI

 Aroma terapi berasal dari 2 kata, yaitu aroma dan terapi. Aroma berarti bau harum atau bau bauan dan terapi berarti pengobatan. Jadi aroma terapi adalah salah satu cara pengobatan penyakit dengan menggunakan bau-bauan yang umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan serta berbau harum, gurih dan enak yang disebut minyak Asiri. Istilah aroma terapi baru popular pada tahun 1928. Namun, cara pengobatan ini sebenarnya telah diterapkan sejak dimulainya peradapan di bumi.

            Dr. Valnet bersama 2 orang muridnya Dr. Paul Belaiche dan Dr. Jean Claude Lapras, telah meneliti lebih dalam tentang efek penyembuhan dari minyak Asiri. Mereka menemukan bahwa Minyak Asiri bersifat sebagai anti virus, anti bakteri, anti jamur, dan anti septic karena memiliki kekuatan untuk mengikat dan membawa oksigen serta nutrisi ke dalam sel di seluruh tubuh.

 

Aroma Terapi dan Masyarakat Tradisional

            Secara tradisional bangsa Indonesia belum mengenal istilah Aroma Terapi. Akan tetapi, jika ditilik lebih jauh dan mendalam, berbagai praktek upacara adat dan pengobatan tradisional dapat digolongkan sebagai aroma terapi. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Indonesia umumnya secara rutin menerapkan cara pengobatan cara aroma terapi.

            Hampir semua orang mengenal minyak gosok, seperti minyak kayu putih, minyak lawang, minyak tawon, minyak angin, balsem gosok dan lain sebagainya. Yang digunakan untuk memijat bagian tubuh yang sakit. Pengurutan dengan minyak Asiri dapat mengurangi rasa sakit. Rasa hangat dari minyak Asiri yang akan masuk ke dalam pembuluh darah melalui kulit dapat melancarkan alliran darah pada daerah yang mengalami gangguan. Minyak Telon yang merupakan campuran minyak Adas dan Minyak Kayu Putih juga hampir selalu digunakan oleh ibu-ibu untuk mengatasi berbagai keluhan pada anak-anak dan bayi.

            Bali yang dikenal dengan kekayaan upacara adatnya yang unik dan masih berlangsung sampai saat ini juga memanfaatkan wangi-wangian dari Minyak Asiri. Suasana di dalam candi atau pura masyarakat bali selalu dipenuhi dengan aroma dupa yang berasal dari gaharu, menyan, ataupun cendana. Suasana seperti ini akan membuat mereka lebih tenang dan konsentrasi lebih terpusat kepada yang dituju. Hal ini dapat dimengerti karena aroma dari Minyak Cendana memiliki kekuatan untuk menenangkan jiwa dan emosi sehingga lebih mudah untuk berkonsentrasi untuk semedi.

            Dalam masyarakat Jawa dikenal suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh kedua pengantin, yaitu mandi air kembang. Kembang yang digunakan untuk upacara tersebut bermacam-macam. Tetapi yang paling popular digunakan adalah melati dan mawar. Kedua bunga ini mengandung minyak Asiri dengan aroma menyegarkan. Dalam aroma terapi, minyak Asiri dari kedua jenis bunga ini digolongkan sebagai minyak yang akan meningkatkan gairah seksual atau aprodisiapbagi pria ataupun wanita. Disamping itu kedua minyak ini juga dapat membantu mengatasi gangguan seksual seperti impotensi dan frigiditas. Dengan demikian, pengantin baru yang telah mandi air kembang tersebut diharapkan dapat menjalani malam pertamanya dengan harmonis dan gairah yang menggebu-gebu.

            Kerik merupakan hal yang paling sering dilakukan pada saat masuk angin. Tehnik kerikan dengan menggunakan minyak kayu putih, minyak lawang, minyak tawon, ataupun balsem yang dioleskan kekulit selalu digosok dengan arah tertentu dengan uang logam sudah sangat merakyat bagi bangsa Indonesia. Tradisi yang diperkirakan mulai dikembangkan oleh masyarakat jawa ini, jika ditinjau secara ilmiah adalah suatu tehnik penerapan aroma terapi. Gosokkan dengan uang logam pada kulit sampai merah sebenarnya ditinjau untuk membuka mulut pori-pori di kulit agar terbuka lebih besar dan darah lebih banyak mengalir ke daerah yang di kerik sehingga minyak Asiri yang dioleskan akan lebih mudah masuk kedalam kulit dan selanjutnya masuk kedalam aliran darah. Berikutnya adalah minyak Asiri yang bertugas untuk membuang udara yang terperangkap dalam jaringan tubuh yang sering disebut “ masuk angin” tersebut.

            Lain halnya dengan masyarakat Minangkabau di daerah Sumatra Barat. Di daerah ini dikenal suatu tehnik pengobatan yang disebut dengan istilah Batangeh atau Bertangas atau dapat juga disebut dengan mandi uap atau Sauna. Caranya dengan membuat ruangan kecil berbentuk kerucut, biasanya ruangan tersebut dibuat dari tikar yang dibentuk seperti kerucut dengan bagian yang lancip sebelah atas. Lalu pasien ditempatkan di dalam ruangan kerucut tersebut bersama panic yang berisi air dan rempah-rempah berkhasiat yang selalu dipanaskan sehingga ruangan tersebut dipenuhi uap air yang bercampur dengan aroma dari rempah. Rempah yang digunakan biasanya memiliki bau, misalnya jahe, dringo, lengkuas dan lain sebagainya, tergantung jenis penyakit yang diderita pasien.

            Menyan sering identik dengan dukun karena dalam tradisi pengobatan tradisional oleh para dukun kerap kali digunakan menyan. Saat pengobatan dilakukan oleh dukun hampir selalu disertai dengan pembakaran menyan sehingga menimbulkan suasana magic. Dipercaya bahwa aroma yang timbul dari pembakaran menyan dapat menjadi interfase bagi dukun untuk berhubungan dengan alam gaib yang diharapkan membantu dalam menyembuhkan penyakit pasien tentu saja dalam proses pengobatan ini dukun selalu melafaskan jampi mantra tertentu yang biasanya sangat di rahasiakan. Terlepas dari pengaruh ampuh tidaknya jampi mantra yang diucapkan dukun, secara ilmiah dapat dijelaskan bahwa aroma yang keluar dari proses pembakaran menyan amat bermanfaat bagi kesembuhan pasien. Senyawa kimia alami yang terhimpun dan menciptakan aroma dari menyan tersebut dapat menghilangkan penyumbatan yang terjadi pada paru-paru sehingga sirkulasi penyerapan oksigen dari udara akan lebih lancar. Disamping itu, aroma menyan juga dapat meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh. Lancarnya sirkulasi darah dalam tubuh sangat fundamental bagi terciptanya kesehatan tubuh.

 

Aromaterapi dan Trend Spa Masa Kini

            Dalam beberapa tahun belakangan ini, spa (Sanitas per aqua) di Indonesia mulai menjadi trend bagi masyarakat kalangan atas. Spa merupakan suatu tehnik pengobatan dan perawatan tubuh dengan memenfaatkan air sebagai mediator atau dikenal juga dengan istilah hidroterapi (terapi Air). Tehnik alternatif ini dinyatakan lebih tua dibandingkan aroma terapi yang diperkirakan mulai diterapkan sejak 10.000 tahun lalu.

            Tehnik spa konvensional umumnya menggunakan kolam kecil yang berisi air hangat atau air ineral untuk merendam tubuh yang dapat memberikan efek menyejukkan, menyenangkan, dan melemaskan sehingga aliran menjadi lancar dan otot akan terasa lebih relaks. Selanjutnya, kondisi ini akan berilplikasi terhadap ketenngan jiwa dan pikiran. Oleh karena itu, tehnik spa lebih digemari untuk memperoleh keharmonisan jiwa dan fisik.

            Dalam perkembangannya, kolam spa mengalami modovikasi sehingga air di dalam kolam dapat bergolak dan berputar sedemikian rupa sehingga air tersebut akan memberikan tekanana lembut pada seluruh bagian tubuh yang identik dengan pijatan. Dalam penerapan spa modern tehnik ini mengalami penyempurnaan tehnik hidro terapi (spa konvensional) dikombinasi dengan aroma terapi yang menciptakan tehnik berendam dengan air yang telah dicampur berbagai jenis minyak Asiri dalam bentuk tunggal ataupun campuran sesuai dengan kebutuhan.

            Sauna pun akhirnya sering dikombinasikan dengan aromaterapi. Bila ditelusuri lebih jauh, cara ini identik dengan tehnik batangehnya masyarakat tradisional rakyat Minangkabau. Akibatnya, tujuan dari penerapan spa tersebut mulai bergeser dari sekedar memperoleh kesegaran tubuh dan keseimbangan jiwa dan fisik menjadi terapi untuk berbagai jenis penyakit seperti rematik serta berbagai jenis penyakit akibat ketidakseimbangan hormon tubuh seperti inventil, frigid, kurang gairan pada pria. Bahkan spa yang sangat digemari oleh wanita muda saat ini adalah untuk perawatan tubuh agar kulit terlihat lebih indah dan bercahaya. Penerapannya identik dengan tehnik “mandi rempah” ala masyarakat Jawa.

            Dengan demikian banyaknya peminat spa di Indonesia saat ini oleh sebagian pelaku bisnis spa, arti harfiah spa sering dikaburkan dari tehnik spa itu sendiri. Banyak diantara tenpat-tempat spa yang berjamur saat ini tidak menyediakan banyak paket hidroterapi yang merupakan syarat mutlak dalam penerapan tehnik spa. Banyak pula diantara tempat yang diklaim sebagai tempat spa ternyata hanya menyediakan paket untuk perawatan untuk kulit semata, seperti halnya berlulur. Untuk itu, tehnik spa perlu dicermati dan dipahami lebih dahulu agar tidak terkesan hanya ikut-ikutan pada trend yang sedang berkembang. Hal yang paling penting, sebetulnya spa pribadi dapat diciptakan di rumah hanya dengan bermodalkan sebotol kecil minyak Asiri yang dapat digunakan untuk berendam dan saling memijat diantara anggota keluarga. Sudah pasti, cara ini tidak memerlukan biaya yang sangat tinggi untuk masyarakat Indonesia.

Submenu

 

 
 

Alhikmah77.com